Dosen FSD UNM Latih Ibu Rumah Tangga Memanfaatkan Sampah sebagai Produk Kerajinan di Tamarunang Kabupaten Gowa

(FSD-UNM) Di penghujung bulan desember ini, Dosen Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan pelatihan bagi kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) yang ada di Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Sabtu, 23/12/23.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman serta skill kepada IRT dalam membuat produk kerajinan dengan memanfaatkan sampah daun. Hal ini akan memberikan kontribusi dan pemasukan kepada IRT yang bernilai ekonomis.

Sampah daun bisa ditemukan dimana saja di Kabupaten Gowa. Jika sampah daun tersebut tidak ditangani dengan tepat akan memberikan dampak yang tidak baik kepada lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat. Masalah yang biasa dihadapi oleh masyarakat yang ada di Tamarunang banyaknya sampah daun berserakan dimana-mana sehingga kelihatan jorok dan kotor.  Sementara dalam hadits di jelaskan bahwa kebersihan sebagian dari Iman.

Selama ini proses pembersihan dilakukan dengan membakar daun kering, dimana hal itu memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia terutama pada gangguan sistem dan organ pernapasan. Sehingga, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, sampah daun perlu dimanfaatkan dengan membuat produk kerajinan yang memberikan penghasilan tambahan kepada Ibu Rumah Tangga di Tamarunang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Metode yang digunakan untuk memberikan pelatihan membuat produk kerajinan kepada masyarakat di Kabupaten Gowa. Masyarakat diberikan pemahaman mulai dari memilih jenis daun yang baik digunakan, mendesain, hingga membuat produk sebagai hasil dari kegiatan pengabdian ini.

Dr. Aswar, M.Sn mengungkapkan bahwa hasil dari pelatihan ini masyarakat mampu membuat produk kerajinan dari daun sampah yang bernilai ekonomis, kemudian Ibu Rumah Tangga pada umumnya terbiasa membuat produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Lanjut Aswar, pelatihan seperti ini kedepannya bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan, hingga komunitas IRT yang secara konsisten dan dapat meraup penghasilan dari usaha produk kerajinan dari daun. Harapnya. (HRM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *