Kuliah Umum FSD UNM, Hadirkan Curator Indigenous Australian: Sophia Sambono

Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) Kembali mengadakan Kuliah Umum yang membahas Potensi Galeri Seni di Indonesia. Kuliah Umum ini “Membicarakan Karya Seni dan Pameran Seni Kontemporer Secara Global”.  Selasa, (29/8/23) di Aula FSD UNM Parangtambung.

Kuliah umum tersebut menghadirkan Sophia Sambono sebagai pembicara. Sophia Sambono merupakan Associate Curator Indigenous Australian Art di QAGOMA, Brisbane, Queensland, Australia. Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art (QAGOMA) adalah galeri dan rumah bagi pendidikan seni, yang menyajikan karya seni dan pameran seni kontemporer dan bersejarah disertai dengan program dan acara yang dinamis, serta signifikan secara global dari Australia, Asia, dan Pasifik.

QAGOMA juga merupakan institusi seni utama di negara bagian Queensland, Australia untuk seni visual yang mengoleksi lebih dari 17.000 karya seni bersejarah, modern, dan kontemporer, serta merupakan tempat diselenggarakannya event Asia Pacific Triennial of Contemporary Art yang diadakan setiap 3 tahun sekali.

Acara yang berlansung secara hikmad ini di pandu oleh Dosen Muda FSD Erlangga Makawi, S.Pd., M.Ed selaku penerjemah Bahasa.

Pada kuliah umum tersebut, Sophia memperkenalkan karya-karya seni visual Indigenous Australia. Indigenous berarti penduduk asli atau pribumi di suatu wilayah tertentu. Dalam hal ini, Sophia menampilkan hasil karya suku Aborigin yang merupakan suku asli di Australia. Gambar-gambar karya visual tersebut ditampilkan untuk memperlihatkan ciri khas atau keunikan dari suku asli Aborigin di hadapan mahasiswa FSD.

Sophia menjelaskan “Manajemen galeri yang baik, didalamnya dibahas bagaimana institusi seni yang besar itu bisa memiliki lebih dari 300 pegawai, didalam 2 galeri seni yang besar dengan koleksi karya seni lebih dari 20.000 karya. Khususnya karya seni Aboriginal di Australia”.

Karya yang baik, lebih menekankan pada aspek kreatif proses, atau proses yang kreatif dalam membuat karya seni.

Jadi karya seni tidak mesti harus realis atau mengikuti pakem-pakem barat. Tapi lebih menonjolkan proses kreatif dalam berkarya seni sesuai dengan kebudayaan sendiri.

Kehadiran Sophia Sambono diprakarsai oleh salah seorang dosen Nurabdiansyah, S.Pd., M.Sn. dan diterima secara resmi oleh Dekan dan para wakil dekan di Ruang Rapat Senat FSD.

Dr. Tangsi, M.Sn. selaku Dekan mengatakan bahwa kehadiran Sophia Sambono merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika FSD, karena sudah dipastikan akan membawa dampak positif bagi mahasiswa agar lebih peka dalam mengapresiasi karya seni, serta akan memberikan khazanah atau wawasan serta inspirasi baru bagi mahasiswa dalam berkarya utamanya dalam menonjolkan kekhasan yang berbasis kearifan lokal.

Kuliah umum ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa(i) beserta beberapa dosen di lingkup FSD. Di antara mahasiswa yang hadir, terdapat 2 orang mahasiswa disabilitas. Sehingga, dalam pelaksanaan kuliah umum ini dihadirkan seorang juru bahasa isyarat Selfiana Saenal S.Pd., M.Sn. yang juga merupakan seorang dosen pada lingkup FSD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *