4 Daur Hidup Etnis Makassar Antar Thamrin Mappalahere Jadi Doktor ke-560 UNM

Dosen Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM), Mohammad Thamrin Mappalahere Mpd (62), Senin (10/4/2017), resmi menyandang gelar doktor ke 127 di program studi Ilmu Sosiologi Program Pasca Sarjana (PPs) UNM.

Di hadapan tiga promotor dan empat dewan penguji, pematung ternama kelahiran Makassar 1954 ini, dinilai terpuji (cum laude) saat mempertahankan disertasi berjudul; Perubahan dan Makna Simbolik pada Upacara Daur Hidup Etnik Makassar (changes and meaning symbolic ceremony life cycle of Ethnic Makassar) di Aula utama gedung PPs UNM Jl Landak Baru, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, siang kemarin.

Empat daur hidup etnis terbesar kedua di Sulsel itu adalah hamil, melahirkan, menikah, dan kematian.

Mantan Wakil Dekan III FDS UNM ini, menyimpulkan simbol dan norma budaya dalam masyartakat utu sudah bergeser, menyesuaikan dengan pengetahuan dan perkembangan ilmu dan teknologi masyarakat.

“Wala suji (ornamen atap rumah) yang dulu dibuiat dari kayu dan daun rumbia, serta berlevel-level sesuai strata sosial pemiliknya, kini berubah jadi konstruksi besi dan dipermanenkan, tidak lagi saat upacara nikah. Ini karena gagasan efisiensi, hemat,” ujar Thamrin dengan stambuk A1106020 ini.

Dengan empat daur hidup yang difokuskan diteliti di sekitar Balla Lompoa, Somba Opu inilah, menghantar Thamrin menjadi doktor ke-560 UNM. (Sumber tulisan: http://makassar.tribunnews.com)